Dari Esim Sampai Poni Yang Hilang, Ini Prediksi 10 Tren Ponsel Di 2019


ONEBET TECH -Dari tahun ke tahun perkembangan teknologi seakan tak berhenti. Selalu ada penemuan gres yang ditelurkan para pabrikan.Agen Domino 99 Terpercaya

Sedikit kilas balik, tahun 2018 lalu, beberapa teknologi banyak merajai pasar smartphone, menyerupai kamera ganda, kecerdasan buatan yang semakin canggih, facial recognition atau pengenal wajah.

Tahun ini, beberapa teknologi juga sudah diumbar para vendor menyerupai ponsel layar lipat atau ponsel dengan konektivitas 5G. Beberapa teknologi di tahun 2018 agaknya masih akan menjadi tren tapi bakal lebih dipercanggih.

Berikut 10 tren teknologi yang diramalkan akan semakin lumrah ditemui sepanjang tahun 2019, seperto dirangkum KompasTekno dari Phandroid, Selasa (8/1/2019).

1. Layar lipat 

Beberapa vendor smartphone tampak menggebu-gebu menjadi yang pertama menelurkan ponsel lipat. Beberapa rumor penampakan smartphone lipat juga semakin marak di ranah maya.

Samsung telah secara resmi memperkenalkan purwarupa ponsel lipatnya November lalu. Ponsel ini kemungkinan akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2019.

Selain Samsung, Huawei dan LG juga sesumabr akan meluncurkan ponsel lipatnya tahun ini. Beberapa pabrikan smartphone China lain menyerupai Xiaomi, Oppo, dan Lenovo juga akan ikut tren ini.

Sebelum para vendor di atas resmi merilis ponsel layar lipat, perusahaan startup asal California, Royole, telah lebih dulu menelurkan smartphone Android layar lipat berjulukan FlexPai pada tamat Oktober 2018.

Sejatinya, adopsi smartphone layar lipat secara masif masih dipertanyakan. Namun setidaknya, teknologi ini bermanfaat menambah portofolio para vendor.

2. Kecerdasan buatan 

Artifical Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memang bukan hal baru. Namun semakin hari, AI dibentuk semakin canggih dan sanggup diaplikasikan ke lebih banyak perangkat.

Kemungkinan, AI akan semakin berkembang tahun ini, terutama pada fitur kamera smartphone, menyerupai yang telah diaplikasikan Google Pixel. Alih-alih menambah lensa kamera, Google lebih menentukan mempercanggih AI pada kamera Google Pixel 3.

Beberapa pihak mengakui hasil jepretan kamera tunggal Google Pixel sanggup diadu atau bahkan lebih baik dibanding ponsel dengan kamera ganda perangkat lain.

Salah satu fitur yang diunggulkan melalui AI yakni "Night Sight Mode" yang memungkinkan hasil gambar masih terang dalam kondisi low-light.

Fitur tersebut jadinya diikuti vendor lain, salah satunya Samsung yang dikabarkan tengah berbagi fitur berjulukan "Bright Night". Tak hanya soal fotografi, AI juga merambah ke perangkat speaker berwujud smart speaker.

Industri smart speaker bakal diramaikan pemain gres selain Alexa milik Amazon atau Google Home, menyerupai contohnya produk Galaxy Home Smart Speaker besutan Samsung dan smart speaker Xiaomi.

3. Pemindai sidik jari di dalam layar 

Teknologi pemindai sidik jari di dalam layar atau in-display fingerprint scanner pertama kali tersemat di Vivo X20 Plus UD tahun lalu. Fitur ini merupakan hasil kerja sama antara Vivo dan Synaptics, perusahaan sensor fingerprint yang berbasis di Amerika Serikat.

Samsung disebut sedang berbagi teknologi serupa, namun diklaim bakal lebih canggih. Vendor Korea Selatan itu akan memakai teknologi ultrasonik yang 30 persen lebih cepat dan akurat dibanding teknologi yang sudah ada.

Rumor yang santer terdengar menyebut teknologi pemindai sidik jari dalam layar akan diadopsi pada lini Galaxy S10 yang akan rilis tahun ini. Namun kabar terbaru menyebut bahwa fitur anyar itu akan lebih dulu disematkan ke Galaxy A10.

Fitur pemindai sidik jari dalam layar juga telah terpasang di Oppo R17 yang rilis bulan Agustus lalu. Diprediksi, akan semakin banyak vendor yang mengadopsi teknologi ini.

Dari segi desain, penggunaan pemindai sidik jari dalam layar sanggup menguntungkan. Dengan meletakan panel sensor pemindai sidik jari ke kepingan layar, vendor sanggup menciptakan layar lebih lega sebab tidak perlu menempatkannya di kepingan dagu atau bezel (bingkai) kepingan bawah.

Pengalihan sensor pemindai sidik jari dari punggung ke layar pun sanggup menciptakan layar lebih lega. Apalagi jikalau beberapa pabrikan ingin memasang kamera dalam jumlah cukup banyak.

Terlebih, masih banyak pengguna smartphone yang lebih nyaman dengan pemindai sidik jari ketimbang pemindai biometrik face unlock sebagai sistem keamanan perangkat.

4. Pengenal wajah 

Selain pemindai sidik jari, teknologi face recognition atau pengenal wajah juga diramalkan akan banyak dipakai banyak vendor ponsel tahun ini. Salah satu yang suah siap memproduksinya yakni Sony.

Perusahaan elektronik asal Jepang itu sesumbar akan memproduksi teknologi pemindai wajah 3D memakai teknologi laser yang hasil pindaiannya diklaim lebih akurat serta sanggup memindai objek dari jarak paling jauh lima meter.

Samsung juga disebut akan menyematkan fitur sensor Time of Flight (ToF) di lini Galaxy S10. Fitur ini sanggup menciptakan sistem pemindai wajah lebih baik lagi.

5. Pengisi daya nirkabel 

Satu lagi teknologi yang bukan terobosan baru, namun diprediksi akan semakin laku diadopsi pada 2019. Beberapa pabrikan ponsel memang sudah menyediakan charger pad nirkabel. Namun jumlahnya memang masih sedikit.

Teknologi ini kemungkinan akan semakin banyak dikembangkan vendor smartphone. Masalah dari pengisi daya nirkabel ini yakni kecepatan charging yang tergantung pada jenis ponsel dan charger nirkabel yang digunakan.

6. Poni yang menghilang 

Tak sanggup dipungkiri, desain layar "poni" atau "notch" yang dipopulerkan iPhone X menjadi tren smartphone sepanjang tahun 2018.

Ukuran takik yang menjorok di atas layar pun lambat laun semakin berkurang sampai muncul desain dewdrop screen atau poni yang berbentuk menyerupai tetesan air.

Akhir tahun lalu, Samsung yang masih belum terjamah demam "notch" memperkenalkan desain gres berjulukan Infinity-O. Desain ini akan menempelkan lubang kecil sebagai rumah kamera depan.

Tak hanya Samsung, Huawei juga menelurkan desain serupa di Huawei Nova 4. Bukan tidak mungkin, bebeapa vendor ponsel lain akan mengekor Samsung serta Huawei.

Memang, untuk mengenyahkan "notch" sepenuhnya dari layar cukup sulit terealisasi, namun memotong ukuran "poni" sanggup jadi opsi.

7. Koneksi 5G 

Jaringan internet generasi kelima ini yakni salah satu teknologi yang paling dinantikan. Beberapa operator di AS sudah mulai memperkenalkan jaringan 5G di beberapa titik hotspot. Selain AS beberapa negara lain juga akan menyusul, menyerupai Korea Selatan dan Australia.

Tahun ini, diprediksi jaringan 5G akan terpasang di smartphone. Sudah terdengar beberapa vendor smartphone yang siap melepas smartphone 5G menyerupai Samsung, Huawei, dan Xiaomi.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah nantinya smartphone 5G bernasib sama dengan smartphone 4G yang menguras bateri demi menerima sinyal tercepat?  Perlu menunggu waktu untuk menjawabnya.

8. Kartu SIM elektronik (eSIM) 

Teknologi eSIM memang masih sangat sedikit diadopsi untuk menggantikan kartu SIM reguler. Namun penggunaan eSIM sanggup menciptakan tampilan ponsel lebih ramping sebab tidak harus menyediakan slot kartu SIM.

Tak hanya itu, eSIM juga akan memudahkan penggunanya untuk menganti jaringan tanpa harus bongkar pasang casing, sebab cukup dilakukan melalui software.

9. Baterai lebih tahan lama 

Sebuah studi dari The Washington Post mengungkapkan bahwa usia baterai ponsel sampaumur ini kian jelek meski ukurannya semakin besar.

Hal ini dikarenakan peningkatan performa dan semakin kayanya fitur-fitur gres yang dipasang di smartphone flagship. Kendati demikian masih ada cita-cita untuk mencicipi perangkat yang lebih ekonomis daya.

Salah satunya dengan mengandalkan chip yang mengotaki ponsel. Desember lalu, Qualcomm gres saja merilis Snapdragon 855 yang diklaim lebih ekonomis baterai tapi performanya lebih garang.

Kemungkinan, tahun ini akan semakin banyak flagship yang mengandalkan chip Snapdragon 855, sehingga fitur penghemat baterai akan semakin lumrah ditemui.

10. Augmented reality 

Tahun 2019 ini, teknologi realitas ganda alias augmented reality ( AR) diramalkan akan semakin banyak digunakan. Jika dilihat dari tahun lalu, AR banyak diadopsi smartphone untuk mendukung fitur emoji.

AR diprediksi akan semakin berkembang lebih "nyata". Saat peluncuran Huawei Mate 20 Pro Oktober kemudian misalnya, Huawei memamerkan Live Emoji Panda, di mana pengguna sanggup melihat emoji 3D panda yang sanggup menari seperti emoji tersebut nyata.DOMINO QQ   

Meski penggunaan AR masih belum diperlukan sehari-hari, namun perkembangannya yang semakin canggih cukup menarik ditunggu.

Belum ada Komentar untuk "Dari Esim Sampai Poni Yang Hilang, Ini Prediksi 10 Tren Ponsel Di 2019"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel