4 Teknologi Yang Malah Disesali Penemunya Sendiri


Bom Atom
ONEBET TECH - Seorang profesor Fisika berjulukan J. Robert Oppenheimer sanggup jadi yaitu orang yang bertanggung jawab terkait janjkematian banyak nyawa dan juga kerusakan dengan kerugian masif. Pasalnya, ialah penemu bom atom.

Tentu, dalam beberapa tahun sesudah temuannya muncul, ia merasa menyesal dan seharusnya wangsit tersebut ia pendam sendiri.Agen Domino 99 Terpercaya

Oppenheimer yaitu salah satu anggota Proyek Manhattan yang merupakan pengembang senjata nuklir pada 1942.

Ia sendiri mengambil kiprah utama di sana, hingga dijuluki "Bapak Bom Atom" pada dekade-dekade berikutnya.

Awalnya ia sangat antusias dan bersemangat untuk membuatkan bom atom ini.

Namun usang kelamaan, ia merasa menyesal dan meninggalkan Proyek Manhattan sembari berpamitan kepada Presiden AS ketika itu, Harry S. Truman, menyebut dirinya mempunyai 'tangan kotor' alasannya yaitu ikut membuatkan bom atom.

Pesawat Terbang
Pesawat terbang yaitu salah satu inovasi terbaik sepanjang masa, alasannya yaitu ini yaitu moda transportasi terbaik untuk perjalanan jarak jauh, bahkan melintas samudera.

Sang penemu yaitu Wright bersaudara, yakni Orville dan Wilbur. Mereka berdua mendesain dan membangun Wright Flyer yang berhasil melaksanakan penerbangan berkelanjutan pertama sepanjang sejarah.

Hal ini menciptakan mereka populer, sukses, dan tercatat di buku sejarah sebagai penemu pesawat terbang.

Wilbur, hasilnya meninggal dunia hanya 9 tahun pasca pesawat ditemukan. Dirinya terjangkit penyakit typhoid.

Namun dari perspektif ini, nampaknya Wilbur justru pihak yang beristirahat dengan tenang.

Pasalnya Orville, hidup sebagai saksi sejarah perkembangan pesawat tiga dekade mendatang. Di kala itu, pesawat dipakai membawa dan menjatuhkan bom di Perang Dunia II.

Dalam wawancaranya tahun 1943 di koran St. Louis Post, peperangan yaitu sesuatu hal yang bertentangan dengan ideologi penemuannya. Ia justru ingin temuannya membawa kedamaian, bukan kerusakan dan kematian.

Facebook
CEO sekaligus pendiri Facebook Mark Zuckerberg sendiri bergotong-royong tidak pernah meratapi penemuannya ini.

Meskipun banyak hal yang terjadi, mulai dari berbagai hoaks yang tersebar lewat platform ini, serta skandal kebocoran data Cambridge Analityca yang terjadi tahun lalu.

Namun yang meratapi justru orang-orang di sekitar Zuck yang ikut andil dalam pengembangan media umum ini.

Adalah Sean Parker, yang sudah bekerja di Facebook semenjak media umum tersebut gres hanya berupa directory yang tersedia untuk mahasiswa Harvard.

Zuck mengakui Parker yaitu sosok vital dalam pengembangan platform Facebook menjadi sebuah media umum secara global. Parker pun membawa banyak investor ibarat Peter Thiel untuk mendanai perkembangan Facebook.

Namun, Parker beropini pada 2017 kemudian bahwa Facebook mendapat popularitas dengan cara memanfaatkan "kerapuhan psikologis manusia."

Hal ini didapatkan melalui tombol 'Like' yang seakan memvalidasi kehebatan fotografi, lelucon, opini, dan lain sebagainya yang diposting di Facebook.

Itu juga menciptakan Facebook jadi sesuatu yang adiktif, dan disebut Facebook memang ingin menimbulkan orang kecanduan terhadap platform mereka jadi sebuah tujuan besar.

Parker sendiri mengklaim bahwa dirinya sekarang yaitu seorang yang "skeptis terhadap media sosial" sesudah melihat bagaimana mereka berdampak ke umat manusia.

Iklan Pop Up
Siapa yang tak tahu iklan pop-up? Tentu semua mengetahuinya dan tidak pernah menanggapi iklan ini dengan sentimen positif.

Iklan pop-up sungguh menyebalkan, bahkan sang penemu sendiri, Ethan Zuckerman, membencinya.

Ethan punya wangsit iklan semacam ini pada kurun 90-an, ketika itu ia yaitu pegawai dari Tripod.com yang bertugas sebagai programmer dan desainer.

Suatu ketika, klien yang merupakan perusahaan kendaraan beroda empat mengeluh kepada Tripod alasannya yaitu iklan yang mereka bayarkan berakhir muncul di sebuah situs porno.

Tidak kehabisan akal, Tripod menyusun gagasan iklan yang tidak muncul di laman orisinil sebuah web, tetapi "muncul" pada halaman terpisah. Hal ini akan menciptakan pengiklan tidak berasosiasi dengan laman utamanya, meski itu yaitu situs porno.

Zuckerman kemudian merancang kodenya, dan hal ini diterapkan. Ide ini terkenal dipakai bahkan hingga detik ini.

Selang dua dekade berikutnya, tepatnya di 2014, Zuckerman hasilnya menulis di sebuah media online yakni di The Atlantic, di mana beliau meminta maaf alasannya yaitu idenya diadopsi jadi taktik utama banyak pengiklan yang justru mengganggu pengguna online.

Ia memperlihatkan solusi berupa membayar layanan online untuk menghalau iklan sekaligus mendapat pertolongan privasi yang sering terancam ketika tak sengaja mengklik iklan berisi malware.disini

Belum ada Komentar untuk "4 Teknologi Yang Malah Disesali Penemunya Sendiri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel