Review Mi Tv 4A, Tv Akil Murah Besutan Xiaomi

Xiaomi masuk ke pasar Smart TV di Indonesia lewat produk pertamanya, Mi TV 4A. Smart TV dengan OS Android ini terasa menarik hati karena banderol harga yang murah jikalau dibandingkan dengan Smart TV sekelasnya. Bayangkan, Xiaomi Mi TV 4A ukuran 32 inci ini bisa ditebus dengan harga Rp 2 juta saja. Harga itu di bawah harga rata-rata Smart TV 32 inci di Indonesia yang ketika ini berada di kisaran Rp 2,2 juta.
Sebagai perbandingan, Smart TV 32 inci dari Sharp dijual dengan harga Rp 2,3 juta, sementara Smart TV 32 inci Samsung di harga Rp 3,5 juta. Lantas, dengan harga menyerupai itu, bagaimana performanya?
Spesifikasi dan hardware
Mi TV 4A mempunyai bentang layar 32 inci dengan kerapatan 1.366 x 768 piksel, sehingga resolusi maksimal yang bisa ditampilkan ialah HD 720p, belum mendukung Full HD 1080p. Xiaomi menyertakan UI berjulukan Xiaomi PatchWall yang di dalamnya pengguna bisa mengunduh aplikasi dari Google Play Store dan sanggup terhubung dengan Chromecast.
Istimewanya, televisi ini juga sudah mendukung Google Search dalam bahasa Indonesia. Mi TV 4A memakai Sistem on Chip (SoC) Amlogic 950x dengan CPU quad-core yang dilengkapi prosesor grafis Mali-450, RAM 1 GB, dan kapasitas penyimpanan 8 GB eMMC.
Konektivitas
Untuk konektivitas, Mi TV 4A mempunyai port-port yang komplit untuk ukuran TV masa kini, menyerupai tiga port HDMI, dua port USB 2.0, 1 port ethernet, bahkan port kabel antena TV reguler.

Selain itu masih ada pula port A/V (tiga kabel: merah, putih, kuning) yang mungkin tergolong lawas untuk ukuran TV masa kini. Namun bisa jadi ini diadaptasi dengan sasaran pasar Mi TV, yakni kelas menengah ke bawah yang masih mempunyai pemutar VCD/DVD dengan kabel semacam itu. Mi TV 4A juga mendukung konektivitas nirkabel Wi-Fi dual-band dan Bluetooth 4.2. Dengan koneksi Wi-Fi dual-band, pengguna bisa menghubungkan TV ini dengan jaringan Wi-Fi yang berjalan pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Paket pembelian berisi satu unit panel TV, remote dengan baterainya (2x AAA), penyangga dua kaki (berbahan plastik), komplit dengan sekrupnya. Pemasangan kaki TV pun tergolong gampang hanya membutuhkan perkakas obeng.
Remote
Remote Xiaomi Mi TV 4A terlihat sederhana dan minimalis. Paling atas terdapat tombol daya, kemudian di bawahnya ialah tombol mikrofon untuk Google Assistant, di bawahnya lagi ialah tombol D-Pad 5 arah berbentuk lingkaran.
Berjajar di bawah tombol D-Pad ialah tombol antarmuka PatchWall dengan logo Xiaomi, tombol Back, dan Home. Sementara paling bawah ialah tombol volume up (+) dan down (-).

Antarmuka
Menghidupkan TV untuk pertama kali, pengguna akan diminta untuk melaksanakan sejumpah pengaturan, menyerupai memasukkan akun Google, menghubungkan TV dengan ponsel Xiaomi, menghubungkan dengan koneksi Wi-Fi, dan sebagainya.
Pengalamannya menyerupai dengan pertama kali memakai ponsel Android. Tak heran karena TV ini juga memakai OS bikinan Google itu. Antarmuka Xiaomi Mi TV juga sudah mendukung Bahasa Indonesia.
Menu-menu gampang diakses dan dikenali, tanpa perlu menggali sajian lebih dalam lagi. Namun pengguna mungkin akan merasa kerepotan ketika ingin mengatur setting tampilan layar, jikalau sedang memakai input eksternal HDMI (seperti ketika main game), karena harus keluar ke tampilan utama TV lebih dulu.

Antarmuka Patchwall OS tergolong sederhana, walau sejujurnya tata letak dan jenis font yang dipilih Xiaomi terlihat membosankan dengan formasi kotak-kotak. Namun Xiaomi telah mengkurasi konten dari Hooq, Catchplay, dan iFlix menurut genre tertentu, menyerupai Movies, TV Shows, Kids, dan Music. Tentunya ini mempermudah dan mempercepat pengguna yang ingin menentukan konten terkait yang ingin ditonton, tanpa harus membuka masing-masing aplikasi.
Kualitas tampilan
Jujur saja, ini bukan sektor di mana Mi TV 4A unggul. Kualitas tampilan yang biasa saja, menyerupai kontras, saturasi, dan black level (kepekatan warna hitam) yang kurang dibanding produk-produk keluaran Samsung dan LG, dicoba dikompensasi oleh Xiaomi dengan memperlihatkan sejumlah setting preset, menyerupai Standard, Movie, Vivid, Sport, bahkan custom.
Pilihan konten yang tersedia di Mi TV terbilang banyak, menyerupai HOOQ, CatchPlay, Bein Sport, iFlix, Spotify, Red Bull TV, Rakuten Viki, Genflix, Sushiroll, GTunes, Alt Balaji, dan Eros Now. Pelanggan Netflix mungkin akan kecewa alasannya ialah aplikasi ini tidak bisa ditambahkan ke TV. Kami yang telah mencobanya berulang kali, bahkan sesudah melaksanakan update OS, tetap menerima pesan error ketika membuka aplikasi Netflix.

Kesimpulan
Xiaomi Mi TV 4A menjadi pilihan menarik dengan banderol harga yang di bawah rata-rata TV 32 inci yang ada di pasaran ketika ini. Kemampuan arif yang didukung oleh OS Android dan donasi sejumlah penyedia konten, menjadi daya tarik lebih.
Namun harga yang murah (Rp 2 jutaan) tersebut harus dikompensasi dengan material plastik yang dipakai oleh Mi TV 4A, selain kualitas tampilan warna yang biasa saja. Meski demikian, Xiaomi Mi TV 4A layak dijadikan sebagai TV sekunder pendamping TV utama, untuk menikmati aneka macam konten TV berlangganan, meski tak mendukung Netflix. Atau bagi pemula yang gres beralih dari TV konvensional ke smart TV.
Jika resolusi 720p (HD) yang diusung Mi TV 4A ini dirasa kurang, masih ada opsi panel 1080p (Full HD) yang diusung versi 43 inci-nya, yang sekarang juga sudah dijual di Indonesia dengan harga Rp 4 jutaan. Xiaomi Mi TV 4a 32 inci sudah bisa dibeli semenjak 6 September di e-commerce Lazada dan situs resmi Xiaomi, Mi.com. Xiaomi Mi TV juga telah tersedia di seluruh toko offline Mi Store di Indonesia.
Belum ada Komentar untuk "Review Mi Tv 4A, Tv Akil Murah Besutan Xiaomi"
Posting Komentar